Address
Jl. Mujahidin 2, Parigi Baru, Kec. Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15228
Work Hours
Monday to Friday: 08.00 - 17.00
Weekend: 10.00 - 16.00
Address
Jl. Mujahidin 2, Parigi Baru, Kec. Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15228
Work Hours
Monday to Friday: 08.00 - 17.00
Weekend: 10.00 - 16.00
Pernahkah kita merasa bahwa hidup ini biasa-biasa saja, atau bahkan tidak membawa perubahan apapun dalam diri kita? Waktu terasa berjalan begitu cepat, namun kita terkadang masih berada di titik yang sama. Setiap tahun berlalu dengan rutinitas yang hampir tidak berubah. Terlintas ingin menjadi versi terbaik, namun selalu ada alasan untuk menundanya. Jika hal ini yang kita rasakan, maka Ramadhan adalah momentum terbaik untuk ber-“transformasi” menjadi diri yang lebih baik.
Kita sering mendengar kata “transformasi” tetapi terkadang jarang memahami apa artinya. Transformasi bukan hanya tentang perubahan sesaat, melainkan suatu perubahan yang mendalam dan bertahan lama. Ketika Ramadhan datang, kita bukan hanya diajak untuk menahan lapar dan dahaga semata. Ramadhan menjadi kesempatan emas untuk memulai transformasi diri yang sesungguhnya. Ini bukan hanya sekedar soal ritual keagamaan saja. Selama sebulan penuh kita diajak untuk melatih diri berdisiplin, mengendalikan hawa nafsu, dan mendekatkan diri pada Illahi. Suasana Ramadhan yang hangat dengan energi spiritual dan kebersamaan, sudah sepatutnya kita jadikan waktu yang tepat untuk membentuk kebiasaan baru yang lebih baik.
Namun, mengapa masih ada sebagian orang yang merasa begitu sulit untuk menjadikan Ramadhan sebagai proses bertransformasi diri yang lebih baik? Jawabannya ada pada tata kebiasaan hidup serta pola pikir lama yang cenderung stagnan. Mereka sudah terlalu “nyaman” serta takut untuk ke luar dari zona nyaman, padahal di luar sanalah segala kemungkinan dan perubahan bisa terjadi.
Mulailah Membangun Kebiasaan Positif
Pernahkan kita mendengar rumus dari teori “21/90” yang menyatakan bahwa butuh 21 hari untuk membentuk kebiasaan baru dan 90 hari untuk menjadikannya gaya hidup? Ramadhan memberikan kita waktu 30 hari. Artinya, dengan komitmen dan keyakinan yang mantap dari dalam diri, bulan ini bisa menjadi awal untuk membentuk perubahan yang mampu bertahan seumur hidup.
Namun perlu diingat bahwa tantangan terbesar dalam memulai diri bertransformasi adalah motivasi dan konsistensi. Ini menjadi hal yang sangat penting dalam membentuk kebiasaan-kebiasaan positif yang terus melekat dalam diri. Banyak orang yang bersemangat di awal, tetapi setelah beberapa hari kemudian, semuanya akan kembali seperti semula.
Di sinilah Ramadhan memberikan arti penting dalam kehidupan. Dengan jadwal yang sudah ditentukan waktunya, seperti sahur, berbuka, dan ibadah malam, dapat kita jadikan untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih baik. Tentu hal ini harus ‘dibarengi’ dengan motivasi dan niat baik dari dalam hati. Misalnya, jika selama ini kita masih menunda-nunda pekerjaan, maka kita bisa memantapkan diri menjadikan Ramadhan sebagai momen untuk lebih berdisiplin diri. Jika kita menginginkan hidup sehat, maka berpuasa menjadi sarana untuk membentuk pola hidup sehat dengan berdisiplin mengatur pola makan, istirahat, dan dapat ditambah olahraga ringan setelah berbuka puasa.
Refleksi Diri, Solusi yang Tepat untuk Memperbaiki Diri
Tantangan yang dihadapi sebagian manusia adalah terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan atau dunia luar sehingga ia lupa untuk mendengarkan suara hati sendiri. Bahkan, terkadang kita merasa kurang bersyukur atas pencapaian selama ini. Inilah saatnya kita jadikan Ramadhan sebagai momen self-reflection dan merenungi setiap hal yang telah dicapai sampai saat ini. Inilah saatnya kita bertanya pada diri sendiri, Apakah saya sudah menjalani hidup ini dengan rasa syukur? Apa kebiasaan buruk yang selama ini sudah bisa diminimalisir? Bagaimana saya harus menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadhan berakhir?
Refleksi diri ini sangat penting karena dapat membantu kita menyadari posisi kita saat ini. Banyak orang yang mungkin terbuai pengaruh dunia luar, sehingga mereka lupa bahwa mereka sudah terlalu jauh melangkah. Mereka bahkan lelah untuk melangkah kembali. Di sinilah Ramadhan memberikan kita waktu dan kesempatan untuk bergerak dan melangkah dengan tujuan pasti. Yakni, puasa bertujuan membentuk manusia lebih bertakwa kepada-Nya sesuai firman Allah dalam Q.S. Al Baqarah 183 yang berbunyi:
“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang terdahulu sebelum kalian agar kamu bertakwa.”
Selain itu, Ramadhan juga mengajarkan kita tentang kesabaran dan penerimaan. Setiap proses yang sudah kita lalui membuktikan bahwa kita kuat dalam menjalani kehidupan sampai saat ini. Jika kita pernah merasa gagal, maka kita perlu menambah energi positif untuk membangkitkan diri untuk mencapai keberhasilan di masa mendatang. Setiap orang punya cara dan waktu yang berbeda untuk mencapai titik itu. Di sinilah, Ramadhan mengajarkan kita untuk lebih tenang dan fokus dalam menjalani kehidupan.
Mulai Sekarang, Jangan Tunggu Esok Hari
Waktu terbaik untuk memulai sesuatu adalah sekarang. Jangan tunggu esok hari baru kita bergerak. Di saat orang lain bergerak dan melangkah sedangkan kita masih menunggu “Ah, besok saja,” maka yang ada kita akan ‘terseok-seok’ dalam melangkah. Jangan pernah kita berpikir “Nanti saja aku kerjakan” atau “Aku akan memulai setelah Ramadhan saja.”
Hal yang terkadang tidak kita sadari adalah seringnya menunda pekerjaan. Justru hal itu akan menjadi ancaman bagi diri kita sendiri. Jangan pernah kita menunggu momen yang “sempurna,” karena bisa saja momen itu tidak akan pernah datang. Sehingga yang datang adalah penyesalan di kemudian hari. Yang paling penting adalah menemukan “mengapa” dari setiap usaha dan perubahan yang kita lakukan. Saat kita punya alasan yang kuat, motivasi akan datang dengan sendirinya.
Jadi, mari kita mulai beritikad untuk bertransformasi lebih dan lebih baik lagi. Kita manfaatkan Ramadhan sebagai pijakan untuk menjadi manusia yang berkesempatan meraih kemenangan. Lakukanlah setiap hal kecil, selagi hal itu positif, maka itu akan menjadi hal besar yang akan mengubah duniamu.
Rofik Andi Hidayah, Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) STAI Al Amanah Al-Gontory
Editor: Singgih Aji Purnomo